Google

Sabtu, 26 Januari 2008

Apa Itu Kawasaki???

Apa itu kawasaki????

Mungkin orang lebih mengenal Kawasaki sebagai nama salah satu produsen kendaraan bermotor daripada nama sebuah penyakit. Nggak heran sih karena penyakit ini nih memang jarang didengar, khususnya di luar Jepang.

Penyakit Kawasaki pada umumnya terjadi pada anak berusia kurang dari 5 tahun. Pada kasus-kasus khusus, penyakit ini juga ditemukan pada usia yang lebih besar.

Gejala dan tanda klinis

Penyakit yang pertama kali digambarkan oleh Dr. Tomisaku Kawasaki ini memiliki tanda-tanda yang cukup khas, seperti :

* Panas tinggi mendadak (lebih dari 39 derajat Celcius) dan menetap lebih dari 3 hari. Panas juga tidak turun dengan pemberian obat-obat penurun panas yang umum diberikan seperti parasetamol atau ibuprofen.

* Merah pada:

o mata (radang pada konjugtiva)

o lapisan mukosa mulut

o bibir (yang juga pecah-pecah)

o gusi (ginggivitis)

o lidah (sehingga dikenal dengan istilah "lidah stroberi"

o telapak tangan dan kaki

* Pembesaran kelenjar getah bening (khususnya KGB di daerah leher)

* ruam (rash)

Melihat dari gejala-gejala di atas, ga’ aneh kalau penyakit ini punya nama lain yaitu "sindroma nodus limfatikus mukokutan". Nama ini memang menggambarkan tempat munculnya berbagai gejala yaitu di daerah kelenjar getah bening (nodus limfatikus), lapisan mukosa dan kulit (mukokutan).

Walaupun sepertinya sangat khas, penegakan diagnosis pada masa awal penyakit tidaklah sedemikian mudahnya. Panas tinggi dan ruam yang muncul dapat membuat rancu diagnosa, misalnya kita bisa saja menduga bahwa penyakit yang diderita adalah penyakit lain, misalnya campak. Apalagi bila penyakit ini terjadi di negara yang angka kejadiannya jarang.

CACAT JANTUNG

Bila tidak segera diobati, seminggu setelah muncul, penyakit ini bisa mengenai jantung. Inilah yang paling ditakutkan, lantaran penyakit kawasaki mampu merusak arteri koroner yang mengalirkan darah ke jantung. Bila arteri ini rusak, jantung tidak bisa mendapatkan darah yang cukup, sehingga otot jantung akan mati dan mengakibatkan kematian penderita.

Ini mirip penyakit jantung yang dialami orang dewasa. Prosesnya emang beda sih, tapi pada akhirnya bisa merusak arteri koroner juga dan dapat menyebabkan kematian. Penderita bisa saja mati mendadak karena pembuluh arteri koronernya pecah, bisa juga karena gagal jantung. Pada masa awal jantung mulai terserang, tidak bisa diketahui secara fisik dari luar.

Untuk mendeteksi kelainan arteri koroner dan gangguan fungsi jantung, setiap penderita penyakit kawasaki harus menjalani pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dan ekokardiografi (Eko). Sebab meskipun sudah sembuh, setelah dewasa jantungnya bisa cacat, misalnya sesak napas dan terkena serangan jantung.

Selain mengenai jantung yang menyebabkan 1 ­ 5 persen penderitanya meninggal, PK juga bisa menyerang sendi panggul, ginjal dan hati.

Yang perlu diwaspadai neh penyakit kawasaki juga membuat trombosit naik pada minggu kedua tanpa diketahui sebabnya. Kenaikannya bisa mencapai 2 juta/m3, padahal pada kondisi normal trombosit hanya berkisar pada angka 200 ribu ­ 400 ribu/m3. Kenaikan trombosit yang tinggi ini bisa mengakibatkan penyumbatan di pembuluh darah di jantung, sehingga darah menjadi kental so Makin rusaklah jantung.

Kamis, 13 Desember 2007

Artikel

Artikel

Artikel merupakan salah satu produk karya tulis jurnalistik yang ada pada media cetak yaitu, bentuk karya tulis yang memakai gagasan dan pendapat penulis hendaknya dilengkapi atau didukung dengan adanya pembahasan literature lainnya (asalkan dengan jujur dan disebutkan dengan jujur sumbernya).

Artikel merupakan wujud lain dari salah satu alternative tulisan ilmiah popular, dalam artian banyak diciptakan dengan jalan mengutip, menyadur dan meramu berbagai macam informasi daripada menulis murni pendapat dan pernyataan penulis sendiri. Inilah yang mendukung artikel untuk tetap memiliki unsure obyektivitas.

Artikel juga biasa disebut sebagai sebuah karya tulis semi ilmiah yaitu keluwesan artikel yang dibaca banyak orang meskipun dengan tingkat pendidikan yang mempunyai kadar keilmuwan yang berbeda.

Dibandingkan jurnalistik lainnya, artikel memiliki kelebihan karena penulisan pendapat dalam artikel harus didukung fakta data-data (menjaga artikel sebagai tulisan semi ilmiah). Disamping itu karena sifat ilmiah populernya, maka tulisan ini tidak harus actual sehingga tergantung oleh waktu, dengan ini maka artikel dapat dibaca oleh siapapun dan kapanpun.

Tujuan artikel

1. Memberi pemahaman kepada semua pembaca.

2. Menjaga keseimbangan antara tulisan-tulisan yang kebanyakan adalah fakta actual.

3. Memberi wawasan baru berupa informasi yang tertuang dalam berita.

4. Eksplanatif

5. Memberikan pandangan pemikiran dan gagasan yang baru dan obyektif dalam pemecahan suatu masalah.

Tahap-tahap penulisan artikel

1. Menentukan tema sebaik-baiknya. Kendala yang sering timbul adalah tidak adanya ide yang sesungguhnya merupakan awal dari terciptanya tema. Apabila banyak ide dalam benak kita, maka putuskanlah salah satu yang paling menarik yang akan dijadikan tema tulisan, agar ide-ide tidak tertumpah semua dalam satu tulisan.

2. Memahami pembaca. Bila saja sebuah tema menarik untuk pembaca tertentu namun tidak menarik untuk pembaca yang lain. Jadi, dalam penulisan artikel penulis harus mampu memahami kondisi pembaca dengan artikel yang sudah dibuat.

3. Persiapan referensi. Persiapan referensi penting untuk mendukung dan memperkuat pesan yang akan kita sampaikan lewat tulisan karena sebenarnya artikel membutuhkan data maupun referensi yang cukup, agar kualitas artikel kita semakin baik. Namun, disamping itu kita juga memerlukan teori tentang tulis-menulis.

4. Mempelajari ketentuan-ketentuan pengiriman artikel. Ketentua-ketentuan tersebut meliputi spesifikasi tulisan yang diterima, tema, panjangnya tulisan, visi, misi dan gaya bahasa yang digunakan pada media tersebut. Semakin mendekati kesesuaiannya dengan criteria yang sudah ditentukan media, maka akan semakin besar kemungkinan dimuatnya tulisan kita.

Mulai menulis

Ada banyak cara untuk memulai menulis, diantaranya :

a. Langsung menuliskan apa yang ada di kepala kita.

b. Menuliskan kerangka karangan.

Adapun mengenai model tulisannya cukup sederhana dan terdiri dari :

1. Bagian pertama adalah pernyataan pembuka. Bagian ini berisi beberapa kalimat yang akan mengantarkan pembaca kearah mana tulisan akan dibuat. Bagian ini berfungsi untuk menarik pembaca agar tertarik dalam meneruskan bacaannya, maka buatlah bagian ini semenarik mungkin.

2. Bagian kedua adalah badan tulisan. Bagian ini berisi penjelasan yang gamblang, rinci dan eksplisit beserta contoh-contohnya yang sesuai dengan paragraph pengantarnya. Bagian ini berfumgsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami pesan yang disampaikan penulis. Untuk menjaga agar tidak ada satupun penjelasan yang tertinggal, lebih baik kita menggunakan kerangka tulisan.

3. Bagian terakhir penutup. Bagian ini berisi tentang pesan yang telah ditulis dan kesimpulan yang kuat untuk menegaskan kembali apa yang telah dibaca oleh pembaca agar pembaca dapat menangkap, menyetujui dan bahkan menerapkan pengetahuan yang sudah diperolehnya lewat tulisan tersebut.

Mengevaluasi

Mengevaluasi sangat berguna untuk memperbaiki kesalahan dan menyempurnakan tulisan. Berikut adalah beberapa hal yang harus kita periksa setelah tulisan kita selesai.

1. Periksa alur tulisan yang sudah dibuat, apakah sudah sesuai dengan kerangka yang sudah anda buat, waspadai, mungkin ada penyampaian yang bolak-balik atau berulang.

2. Jaga agar tulisan anda wajar dan alami sehingga pembaca merasa enak dalam membaca. Inilah yang dimaksud koherensi antar kalimat dan paragraph. Periksalah tulisan anda mungkin ada yang kalimat yang sumbang.

3. Sebaiknya anda tidak tergesa-gesa dalam menulis. Bukankah menulis artikel lebih fleksibel daripada deadline?, karenanya ada penulis yang menyarankan koreksi anda obyektif, koreksilah 24 jam sesudah tulisan dibuat.

4. Periksalah efektifitas penggunaan kalimat, mungkin ada yang bertele-tele dan terlalu panjang. Mungkin juga ada yang kurang penjelasan sehingga tidak dapat ditangkap.

5. Periksalah kembali diksi atau pilihan kata yang digunakan. Jika perlu ubah dengan istilah yang lebih umum sesuai dengan pembaca.

6. Yakinkan bahwa satu paragraph terdiri dari satu pokok pikiran.

7. Akhirnya, ingat penjelasan bahasa Indonesia kita dulu. Periksalah ejaan, strukturt kata, bentuk kata yang benar dan tanda baca, supaya tulisan kita benar dan indah dibaca.

Memberi judul

Pemberian judul dapat dilakukan saat mulai menulis, bisa tulisan selesai dibuat. Fungsi judul adalah untuk membayangkan topic atau tema tulisan dan untuk menarik perhatian pembaca. Untuk membuat judul yang baik, sebaiknya judul tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.

Menulislah

Anda tidak akan memandu menulis jika anda tidak menulis. Tidak ada penulis yang menghasilkan karya yang baik hanya dengan satu kali menulis, karena dengan produktif menulis kita juga akan produktif membaca.